Kamis, Oktober 19, 2006

Mengenal Short Message Service (SMS)

Layanan pesan singkat atau SMS (Short Message Service) boleh dibilang sudah menjadi kebutuhan dasar pengguna telepon seluler (ponsel), bahkan mampu mengalahkan layanan voice atau komunika suara.
SMS (Short Message Service) adalah pesan pendek dalam bentuk teks yang hidup berkembang dalam dunia telekomunikasi seluler. Sekilas fasilitas ini tidak jauh beda dengan layanan pesan teks dari perangkat sebelumnya, yaitu pager yang kini sudah menjadi baranglangka, bahkan sudah mendekati kepunahan.
Sejarah SMS muncul pada Desember 1992. Pesan itu dikirim dari sebuah komputer ke sebuah telepon seluler dalam jaringan GSM milik operator seluler Vodafone di Inggris. Menjelang umurnya yang ke 14 tahun, SMS semakin banyak digunakan oleh pelanggan.
SMS merupakan sebuah revolusi, dimana layanan yang tidak berbasis suara malah lebih meledak. Dalam industri komunikasi bergerak yang sesungguhnya berbasis suara, yang bahkan tidak diperkirakan para pembuatnya, bahkan tidak mengalami perubahan teknologi berarti dibandingkan pengembangan perangkat komunikasi bergerak. SMS pada awalnya tidak terhitung sebagai layanan penting dalam jaringan GSM karena dikembangkan terutama sebagai alat pengirim informasi data konfigurasi dari handset GSM dan tidak lebih dari sekedar layanan tambahan dan bagian dari protokol jaringan. Penambahan fungsi SMS sebagai alat pengirim pesan singkat dari pengguna ke pengguna lainnya sebenarnya bukan merupakan solusi utama. Namun demikian, pada akhirnya SMS menjadi sukses secara tak terduga sebagai layanan messaging paling populer di dunia. Hal ini tentunya memberikan pendapatan ekstra bagi operator jaringan yang memperoleh bayaran untuk tiap kiriman SMS melalui jaringannya. Keberhasilan dan popularitas SMS antara lain disebabkan oleh:
a.Harga per kiriman tetap/konstan
Apabila beban biaya telepon/percakapan bervariasi, maka beban biaya kiriman SMS tetap. Seperti diketahui biaya percakapan telepon seluler khususnya GSM sangat tinggi sekali.

b. Keamanan dan Kesopanan
Apabila kita hendak menggunakan telepon seluler di tempat umum, maka berbicara menggunakannya dirasakan tidak sopan dan kurang aman. Namun sebaliknya berkirim pesan menggunakan SMS adalah lebih sopan dan privacy lebih terjaga.

c. Tidak mengganggu penerima
Seperti halnya email, SMS sebagai alat komunikasi tidak mengganggu penerima, karena penerima bisa memutuskan kapan dan dimana dia akan menjawab pesan tersebut.

d. Handal (reliable)
Jaringan GSM secara umum diakui kehandalannya dalam mengirimkan data, dan SMS mewarisi kehandalan tersebut. Tidak seperti pager, ketika SMS terkirim dan masuk ke gateway an gateway berhasil mengirimkan ke nomor tujuan, gateway kemudian mengirimkan pesan acknowledgment ke pengirim bahwa pesan telah terkirim. Walaupun kenyataannya menjelang hari besar tertentu gateway menjadi sibuk sekali sehingga ada SMS yang tidak sampai ke nomor tujuan.


SMS sampai saat ini masih menjadi sebuah fenomena unik karena perangkat mobile phone pada awalnya ditujukan agar manusia bisa saling berkomunikasi secara bebas dan tidak terikat pada lokasi. SMS menunjukan perilaku yang terbalik dibandingkan berkomunikasi melalui suara yang mudah dan cepat. Penggunaan layanan komunikasi berbasis ini ternyata lebih disukai. Keterbatasan jumlah karakter yang bisa diketikkan secara umum, ditambah kesulitan tersendiri untuk mengetikkan karakter secara cepat menggunakan papan ketik yang tergabung dengan papan angka (keypad) menimbulkan kebiasaan-kebiasaan unik baru yang menjadi kultur linguistik diantara para pengguna SMS, meski mirip kultur linguistik e-mail, tetapi lebih terasa penggunaannya dikalangan pengguna SMS. Penggunaan karakter-karakter untuk menggambarkan emosi juga menjadi biasa, seperti : -) tersenyum/senang, : -( untuk sedih, : ‘( menangis, ^_^ senang (karakter Smiley dari Jepang).


SMS umunya disukai karena empat alasan:
  1. Kepastian bahwa pesan pasti dikirimkan. Sesederhananya SMS pasti akan dikirimkan, saat perangkat mobile phone yang dituju telah siap (dalam kondisi menyala atau dalam wilayah jaringan).
  2. Kepastian bahwa pesan telah dikirimkan, SMS mempunyai laporan status (status report) untuk mengetahui apakah pesan telah dikirimkan dan tiba pada orang yang dituju.
  3. Mobilitas dan probabalitas. Layanan pesan elektronik (e-mail) memang lebih dahulu, lebih mapan dan lebih banyak kemampuannya dibanding SMS yang sangat terbatas, tapi kemampuannya untuk dikirim ke mobile phone menunjang kemampuan portabilitas dari SMS.
  4. Kecepatan. Layanan berbasis teks yang lain adalah Pager. SMS disukai karena mengurangi interaksi dengan operator, dan kemampuan SMS untuk membalas (reply) sebuah pesan secara cepat.


SMS bahkan saat ini telah mamancing minat para pengamat untuk melakukan penelitian terhadap fenomena ini. Dalam beberapa hal dapat ditemui alasan-alasan lain, seperti:
  1. Membatasi interaksi langsung antar pengguna dan mengurangi beban emosi yang biasanya disalurkan lewat suara. Dalam hal ini, SMS mengadopsi slank/jargon yang biasa digunakan dalam e-mail, dan dalam beberapa hal mampu menciptakan kultur bahasa tersendiri.
  2. Kemampuan untuk disebarkan dengan cepat dan akurat. Mengapa akurat? SMS mempunyai kemampuan seperti layanan e-mail, yaitu pengiriman lanjut (forward) yang berarti isi pesan tidak perlu diubah untuk dikirimkan lanjut ke orang lain.
  3. Kemampuannya sebagai media layanan informasi singkat dan murah, biasanya berupa pemberitahuan (announcement), peringatan (warning), pengingat (reminder), iklan (advertising), dan lain sebagainya. Yang membedakannya dengan media komunikasi lain seperti media cetak, radio dan tv adalah jangkauannya dan kecepatannya. Jangkauannya adalah seluas wilayah penyedia layanan mobile phone (coverage) dan kecepatannya bisa secepat saat pengiriman (Just-In-Time).
  4. Murah, meski batasannya adalah relatif antara biaya atas jumlah SMS yang dikirim berbanding biaya percakapan langsung antara mobile phone, tapi secara relatif masih dianggap lebih murah untuk menggunakan media SMS.
SMS saat ini juga mulai melebarkan kemampuannya dengan kemampuan interaksinya untuk melakukan pemilihan (voting) dan jajak pendapat (polling). Sebagai contoh adalah acara TV Indonesia Idol, KDI, Akademi Fantasi Indosiar, dimana para bintangnya dapat dipilih (vote) melalui media SMS, jajak pendapat (poll) saat Pemilu. Bukan hanya di TV tetapi acara radio pun tidak terlepas dari penggunaan SMS sebagai alat pendukung siaran, seperti permintaan lagu, konsultasi kesehatan, komentar, ucapan ultah dan sebagainya.

SMS juga digunakan sebagai media penyebaran pesan. Awalnya berasal dari kemampuan penyebaran pesan ke banyak pengguna (broadcast), ide ini diadopsi sebagai fasilitas peringatan dini (early warning system), seperti untuk pemberitahuan/peringatan akan kemungkinan terjadi bencana. Kemampuan ini juga diadopsikan ke dalam sistem layan bagi perusahaan-perusahaan, untuk mengirimkan pesan-pesan layanan terbaru, produk terbaru, pengingat jadwal tagihan, atau bisa juga hanya sekedar menjaga hubungan relasi yang baik, seperti memberikan ucapan selamat ulang tahun bagi pelanggannya.

SMS juga mulai dikembangkan sebagai perangkat pendaftaran elektronik (digital sign) dan perangkat penjawab umpan balik otomatis (auto responder). Sebagai contoh adalah pengisian pulsa melalui SMS, pendaftaran keanggotaan, informasi saldo bank, informasi nilai mata uang, informasi nilai mahasiswa.

SMS bahkan dapat difungsikan sebagai alat kontrol aktivasi (remote controller activator) ke dalam perangkat tertanam (embedded system), seperti untuk mematikan komputer, menyalkan lampu, menyalakan sistem keamanan, mengetahui posisi dan lain sebagainya.
Secara singkat, selain sebagai media layanan penyampai pesan singkat, SMS secara umum telah dikembangkan untuk:
a. Sistem pemilihan (polling) dan jejak pendapat (voting)
b. Pengiriman banyak serentak (broadcasting)
  • Pengumuman (announcer)
  • Peringatan (reminder)
  • Penerus pesan (forwarder)
c. Alat kontrol aktifasi (remote controlled activator)
d. Penjawab umpan balik otomatis (auto responder)
  • Informasi (info)
  • Pendaftaran bertingkat (cascading digital sign)
  • Pendaftaran tersusun (smart tag digital sign)
e. Perangkat penguji jaringan (tester)
  • Flood SMS/SMS Bomb
  • Floating SMS, dan lain-lain
Untuk saat ini, teknologi SMS sendiri telah dikembangkan untuk mendukung pesan yang lebih panjang (long message) daripada jumlah karakter tradisional SMS (160 karakter) dan mendukung pembagian pintar (concatenated SMS) untuk mobile phone bertipe lama. Teknologi SMS juga dikembangkan untuk mengirimkan gambar dan suara bersamaan dengan SMS, teknologi ini dikenal sebagai EMS (Enhanced Message Service), MMS (Multimedia Message Service) dan SmartMessaging, dan telah mendukung pertukaran data terdefinisi melalui konsep OTA (Over-The-Air), seperti bertukar data buku telepon (PhoneBook), bertukar jadwal (note, schedule, reminder), dan secara terbatas bertukar nada dering (ring tones).


Di rangkum dari:
  1. Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. (2005), Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS dengan Java, Salemba Infotek, Jakarta.
  2. Zakaria, Teddy Marcus, Josef Widiadhi. (2006), Aplikasi SMS untuk Berbagai Keperluan, Membuat Aplikasi SMS Menggunakan Delphi dan OxygenSMS, Informatika, Bandung.

Tidak ada komentar: